nusakini.com - Internasional - Ibukota India, Delhi, mencatat rekor kualitas udara untuk bulan November terburuk dalam enam tahun terakhir, menurut data resmi.

Kota tersebut mencatat 11 hari polusi "parah", berbeda satu hari dari rekor bulan November terparah, yaitu pada tahun 2016 dengan 10 hari.

Data juga menunjukkan warga Delhi sama sekali tidak mengalami kualitas udara yang baik dalam bulan November.

• India Jadi Juara Ekonomi Asia 2024 versi ADB dan IMF
• Demonstrasi Dilakukan di India atas Pembebasan 11 Pelaku Pemerkosaan Beramai-ramai
• Wanita AS Ditangkap karena Palsukan Penculikan di India
• Musim Dingin di New Delhi Tewaskan Banyak Tunawisma
• Pengadilan India Bebaskan Uskup yang Dituduh Perkosa Biarawati

Para ahli menyalahkan pembakaran tunggul tanaman di negara-negara bagian lain, dan festival Diwali untuk tingkat polusi yang membahayakan pada bulan November ini.

Angka ini adalah angka terburuk sejak tahun 2015, ketika Badan Pusat Kontrol Polusi mulai mencatat data kualitas udara.

Monsoon yang berkepanjangan mendorong pembakaran tanaman dan diadakannya Diwali pada November memperparah keadaan, menurut Dr. Gufran Beig, pendiri badan prakiraan kualitas udara SAFAR.

Masalah ini dianggap akan semakin memburuk karena pemerintah federal menyetujui untuk tidak mengkriminalisasi kegiatan pembakaran tanaman, sebuah langkah yang diambil untuk meredakan protes dari petani-petani di perbatasan Delhi.

Tingkatan PM2,5 - partikel kecil yang bisa menyumbat paru-paru manusia - jauh lebih tinggi di Delhi dibandingkan batasan yang telah ditentukan oleh WHO.